Wilujeng Sumping

Dede Fuad Muslim (H1H011008)

Senin, 28 November 2011

POTENSI JANGKRIK KALUNG (Gryllus Testaceus) SEBAGAI PAKAN IKAN LOHAN DAN IKAN ARWANA

Oleh :

DEDE FUAD MUSLIM (H1H011008)

Abstrak

Jangkrik merupakan hewan golongan insekta dimana sudah dikenal sejak zaman dahulu (dari zaman ke zaman). Adanya kandungan asam amino “lysine” dan “cystein” yang tinggi serta asam lemak omega-3 dan omega-6, maka jangkrik sangat dimungkinkan untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku berkualitas tinggi baik untuk produk pangan serta pakan unggas dan ikan. Dan paling penting adalah bahwa kandungan protein jangkrik lebih tinggi dari daging ayam dan sapi. Adanya kandungan hormone-hormone steroid (estrogen, progesterone dan testosterone) serta protein kolagen dan juga asam lemak omega-3 dan omega-6, maka jangkrik kalung juga berpotensi dimanfaatkan sebagai bahan baku industri farmasi dan kosmetik. Masih banyak senyawa-senyawa kimia dalam jangkrik kalung seperti hormone-hormone protein (FSH/LH dan hormone yang mengatur metabolisme dalam tubuh), enzim pencernaan dan enzim untuk katalis metabolisme serta berbagai vitamin yang ada yang hingga saat ini belum terungkap.

I.PENDAHULUAN
Jangkrik adalah binatang sejenis serangga, kalau dilihat secara sekilas bentuknya seperti belalang mempunyai sayap dan tidak bisa terbang terlalu jauh. Dalam dunia ini banyak sekali macam macam dari jangkrik, untuk hal ini saya hanya mengenal jangkrik dua macam yang diternakan yaitu jangkrik kalung yang berguna untuk bahan kosmetik dan jangkrik pakan burung dan ikan.  Kalau ditelusuri lebih lanjut mungkin kita bertanya tanya untuk apa jangkrik itu diberikan untuk burung ocehan dan ikan hias. Jangkrik itu berguna untuk pakan ikan hias dan  berguna  burung ocehan itu supaya menambah protein kepada hewan itu dan dampak dari jangkrik diberikan kepada burung ocehan suaranya menjadi lebih keras, selain itu untuk ikan supaya kilauan warna dari ikan hias itu keluar, sehingga kelihatan warna dari ikan hias tersebus lebih cantik. Klasifikasi ilmiah pada jangkrik, Kingdom: Animalia Phylum: Arthropoda Class: Insecta Order: Orthoptera Suborder: Ensifera Superfamily: Grylloidea Family: Gryllidae
gambar dikutip dari :

II.KANDUNGAN GIZI PADA JANGKRIK
2.1.   Protein
Jangkrik kalung (Grillus Testaceus) mempunyai kandungan protein 60% lebih, dengan komposisi asam amino cukup lengkap. Akan tetapi penggunaan sebagai bahan pangan pada sebagian orang belumlah terbiasa. Penggunaannya masih terbatas sebagai pakan burung dan ikan. Profesor Sidik dan Mu’in (1999) menyatakan bahwa jangkrik kalung mempunyai kandungan gizi tinggi dan setuju jangkrik untuk dikonsumsi manusia dengan pertimbangan selain bergizi tinggi juga halal hukumnya .

Tabel 1. Hasil analisisis proksimat kandungan nutrient pada tepung dan ampas jangkrik

2.2.  Lemak
Jangkrik mengandung lemak sebanyak kurang lebih 23 % dan yang menarik bahwa lemak tersebut sebagian terdiri dari asam lemak tak jenuh berantai panjang omega-3 dan omega-6 dan omega-9 seperti tertera pada Tabel 2. Tabel 2 memperlihatkan bahwa lemak yang terkandung dalam jangkrik kalung tersusun oleh asam lemak asam lemak esensial yang sangat dibutuhkan baik oleh mamalia termasuk manusia maupun unggas. Meskipun Asam lemak oleat, linoleat dan linolenat juga terdapat pada bahan pangan dan pakan asal tanaman seperti kedele, kacang tanah dan jagung, biji rami, biji kapuk dan minyak kelapa namun untuk asam lemak Ekosapentaenoat (EPA) dan Dekosahehexaenoat (DHA) terdapat pada hewan (daging) dan produk yang dihasilkan hewan seperti telur dan susu. Hewan yang kandungan EPA dan DHAnya tinggi adalah ikan laut terutama ikan tuna, salamon dan lemuru.


No.
Jenis Asam Lemak
Prosentase (%)
1.
Asam Kaproat
0,1
2.
Asam Keprilat
0,47
3.
Asam Kaprat
0,02
4.
Asam Laurat
0,83
5.
Asam Muresfat
0,31
6.
Asam Murestoleat
0,10
7.
Asam Palmitat
3,92
8.
Asam Palmifoleat (w7)
0,08
9.
Asam Margarat
0,22
10.
Asam Stearat (w)
72,55
11.
Asam Oleat (w9)
17,84
12.
Asam Linoledat (w6)
0,11
13.
Asam Linoleat (w3)
0,23
14.
Asam Arachidat
0,15
15.
Asam Eikosonoat (w3/EPA)
0,78
16.
Asam Araekhidonat (w6)
0,01
17.
Asam Bahenat
0,4
18.
Asam Docosahexaenoic (w3/DHA)
1,02
19.
Lignoseric
0,22




Tabel 2. Kandungan asam lemak pada jangkrik kalung.
(Adanya kandungan EPA dan DHA yang cukup tinggi maka jangkrik kalung berpotensi dijadikan sebagai sumber pangan dan pakan berkualitas tinggi.)

2.3.   Hormone
Analisis terhadap kandungan hormone-hormone pada jangkrik kalung masih terbatas pada hormone yang termasuk kelompok steroid seperti:
·       Estrogen (Hormone untuk sifat feminine ciri kas wanita/ betina): 256,79
·       Progesteron (Hormone untuk menghambat ovulasi dan mempertahankan kehamilan/ kebuntingan): 11,49
·       Testosteron (Hormone untuk sifat maskulin, kejantanan): 51,78

III.KEGUNAAN JANGKRIK KALUNG SEBAGAI PAKAN IKAN
Berdasarkan data yang diperoleh, jangkrik kalung mempunyai kandungan asam amino “lysine” dan “cystein” yang tinggi serta asam lemak omega-3 dan omega-6,  maka jangkrik sangat dimungkinkan untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku berkualitas tinggi baik untuk produk pangan serta pakan unggas dan ikan. Dan paling penting adalah bahwa kandungan protein jangkrik lebih tinggi dari daging ayam dan sapi. Adanya kandungan hormone-hormone steroid (estrogen, progesterone dan testosterone) serta protein kolagen dan juga asam lemak omega-3 dan omega-6, maka jangkrik kalung juga berpotensi dimanfaatkan sebagai bahan baku industri farmasi dan kosmetik. Masih banyak senyawa-senyawa kimia dalam jangkrik kalung seperti hormone-hormone protein (FSH/LH dan hormone yang mengatur metabolisme dalam tubuh), enzim pencernaan dan enzim untuk katalis metabolisme serta berbagai vitamin yang ada yang hingga saat ini belum terungkap. Jangkrik untuk pakan ikan berguna supaya kilauan warna dari ikan hias itu keluar, sehingga kelihatan warna dari ikan hias tersebus lebih cantik.
IV.KESIMPULAN
1.      Jangkrik kalung (Grillus Testaceus) mempunyai kandungan  protein 60% lebih, dengan komposisi asam amino cukup lengkap.
2.      Jangkrik mengandung lemak sebanyak kurang lebih 23 % dan lemak tersebut sebagian terdiri dari asam lemak tak jenuh berantai panjang omega-3 dan omega-6 dan omega-9.
3.      Adanya kandungan hormone-hormone steroid (estrogen, progesterone dan testosterone) serta protein kolagen dan juga asam lemak omega-3 dan omega-6.
4.      Adanya hormone-hormone protein (FSH/LH dan hormone yang mengatur metabolisme dalam tubuh),.